Batu pualam atau marmer merupakan material favorit sebagian besar orang karena dapat memberikan sentuhan mewah pada ruang manapun. Batu pualam merupakan batuan hasil metamorfosa dari batu gamping yang dipengaruhi oleh suhu tinggi, tekanan tinggi, dan berbagai larutan cair lainnya. Secara petrografis, marmer terbentuk dalam bongkahan besar, bukan slab ramping yang umumnya kita temui di pabrik atau pameran material rumah.
Proses pembentukan marmer membutuhkan ribuan hingga jutaan tahun, maka tak heran bila marmer memiliki ketahanan dan keindahan yang tiada duanya. Batu-batuan ini umumnya ditemukan di lapisan kerak bumi dalam, di mana terdapat lipatan dan intrusi batuan beku. Kawasan yang kaya akan batuan metamorf dapat ditemukan di Carrara, Italia dan Bergen, Norwegia di mana struktur organik batuan belum sepenuhnya hilang akibat rekristalisasi.
Setiap lembaran batu pualam memiliki pola alami yang unik, baik transparan, putih, hijau, merah muda, hingga hitam. Meski demikian, warna dan pola yang terdapat pada batuan alam ini cukup fleksibel untuk dipadukan dengan berbagai jenis gaya desain interior modern. Belakangan ini, gaya klasik modern menjadi pilihan anak muda untuk menata properti mereka. Gaya ini digemari karena mampu memadukan tren masa lalu dengan masa kini untuk menciptakan interior yang elegan namun dinamis. Simak pembahasannya di bawah ini!
Baca lagi 5 Motif Marmer yang Populer di Asia
Mengenali Gaya Klasik Modern
Sesuai dengan julukannya, gaya klasik modern menggabungkan dua konsep gaya interior yang bertolak belakang. Gaya klasik dikenal dengan kolom-kolom dan panelling megah yang menjadi titik fokus dari seluruh interior. Kemegahan yang ditawarkan gaya klasik memberikan kesan timeless pada interior manapun. Gaya klasik paling identik dengan desain interior Victorian, Art Deco, dan gaya desain yang digunakan pada zaman Yunani dan Romawi Kuno.
Sementara itu, gaya modern mengedepankan fungsionalitas dan kesederhanaan dengan warna dan garis-garis yang tegas. Gaya desain modern identik dengan paduan warna monokrom, netral, dan sederhana dengan rangkaian furnitur yang sederhana namun fungsional. Skandinavia, Japandi, dan minimalis merupakan beberapa contoh konkret gaya desain interior modern.
Gaya klasik modern mempertemukan kedua konsep kontras ini dengan mengawinkan konsep timeless pada gaya klasik dan kesederhanaan pada gaya modern. Agar dapat mewujudkan gaya klasik modern dalam ruangan, desainer interior bereksperimen dengan warna, jenis material, keseimbangan desain, dan jenis detail yang digunakan dalam suatu ruang.
Menata Gaya Klasik Modern
Untuk mendapatkan kesan klasik dan modern dalam ruangan, Anda dapat bereksperimen dengan paduan warna. Warna memiliki peran yang penting dalam menentukan suasana suatu ruangan. Memadukan kombinasi warna yang kontras dapat memberikan kesan dramatis dan tegas. Sementara itu, memadukan warna netral atau monokrom dapat memberikan kesan ruangan yang luas dan tenang.
Selain bereksperimen dengan warna, Anda juga bisa bermain dengan material. Marmer bisa menjadi pilihan material yang ideal untuk gaya desain klasik modern. Warnanya yang netral ditambah dengan garis pola yang indah pada batu pualam dapat memberikan kesan megah pada interior tanpa perlu menambahkan pernak-pernik yang rumit. Menggunakan marmer pun cukup sederhana. Anda hanya perlu menambahkan marmer pada lantai, dinding, tangga, countertop, atau tabletop sesuai dengan visi dan kebutuhan Anda.
Marmer Bianco Carrara, misalnya, memiliki warna putih yang lembut dan guratan abu-abu muda yang halus. Kelembutan yang ditawarkan Marmer Carrara menjadikannya pilihan ideal untuk digunakan pada lantai atau dinding sebagai aksen yang elegan. Pola yang terdapat pada marmer juga tidak intrusif, sehingga tidak akan mengganggu paduan warna, bentuk, atau tekstur yang sudah tertata rapi.
Jika Anda tertarik menggunakan gaya klasik modern dan batu pualam pada interior Anda, kunjungi PT Intinusa Selareksa Tbk (www.intinusa.com) untuk mendapatkan tawaran terbaik.
Comments