Dikenal luas karena keindahannya yang unik, batu alam onyx sering kali disalahpahami oleh masyarakat sebagai salah satu jenis marmer. Walaupun sama-sama kerap digunakan sebagai elemen dekoratif akibat warna serta polanya yang menawan, nyatanya onyx dan marmer terbentuk melalui proses yang berbeda. Onyx, berasal dari bahasa Yunani yang berarti “paku” adalah kuarsit kalsedon atau sejenis batuan sedimen yang terbentuk akibat adanya endapan kalsit di area gua atau pun celah batuan batu kapur di sumber air dingin, di mana terdapat konsentrasi kalsium karbonat yang tinggi. Tidak heran bila kandungan mineral yang terdapat dalam batu onyx adalah kalsit dan aragonit.
Di satu sisi, marmer merupakan batuan metamorf yang terbentuk akibat ada batuan kapur atau dolomit yang terkena suhu dan tekanan tinggi dalam waktu yang lama. Temperatur tinggi dan tekanan dari waktu ke waktu-lah yang menyebabkan kandungan mineral dalam marmer mengalami rekristalisasi dan menghasilkan pola seperti urat. Sedangkan, pola yang dimiliki oleh batu onyx cenderung lebih lurus dan bergelombang. Perbedaan yang cukup mencolok juga terlihat dari kepadatan kedua batu ini, di mana marmer cenderung lebih padat dan kuat, sedangkan onyx termasuk ke dalam kategori batuan lunak yang lebih rentan terhadap retakan dan goresan.
Salah satu contoh tampak dekat tekstur batu onyx oranye. Sumber : Pinterest.
Tampilan onyx yang cenderung lebih transparan seperti kristal mampu merefleksikan cahaya sebagai akibat proses pelarutan mineral dalam pembentukannya secara perlahan, sehingga membuatnya memberikan aksen tambahan dengan mengelevasi keindahan area anda. Tidak heran bila batu onyx banyak diaplikasikan sebagai material sekeliling perapian, meja atas sebuah bar, dan juga pelapis dinding dengan lampu latar.
Contoh aplikasi batu onyx untuk dekorasi sekitar perapian dan meja bar dengan pencahayaan LED backlit untuk menampilkan efek transparannya. Sumber : Pinterest.
Batu onyx pun hadir dalam berbagai warna yang kebanyakan adalah variasi warna dari warna merah, coklat, ataupun seperti madu. Dibandingkan dengan marmer, onyx tidak perlu dipoles berulang kali untuk mencapai tampilan mengkilap seperti marmer. Namun, dari segi perawatan, onyx membutuhkan perhatian ekstra mengingat sifatnya yang lunak – yakni hanya memperoleh skor 3 dari 10 skala kekerasan Moh’s – tidak hanya memudahkannya untuk terkena berbagai goresan, tetapi juga harus dihindari dari tumpahan cairan yang mengandung asam, amonia, dan juga alkohol.
Selanjutnya Batu Marmer dalam Kemewahan yang Fungsional : Kelebihan dan Inspirasi Penggunaannya untuk Ruang Makan
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa onyx dan marmer walaupun sama-sama merupakan jenis batu dekoratif yang terkenal dan banyak dicari, tetapi keduanya jatuh dalam kategori yang berbeda. Walau secara sekilas terlihat mirip, keduanya memiliki pembeda yang cukup signifikan. Mulai dari proses pembentukan, komposisi dan sifat, pun dari pola dan tampilannya bila diperhatikan secara seksama, keduanya memiliki keunikan masing-masing dalam menunjukkan keanggunannya.
Bila anda sedang mencari berbagai batu alam untuk keperluan dekorasi area yang tidak hanya fungsional tetapi juga indah seperti batu marmer, granit, atau onyx, pastikan hanya mendatangkannya dari supplier terpercaya seperti PT. Intinusa Selareksa Tbk. (www.intinusa.com).
Comments