Kelebihannya untuk memberikan hasil akhir furnitur yang lebih glossy serta meningkatkan ketahanan furnitur terhadap air menjadikan Melamine-faced MDF (MFM) mengalami perubahan tren permintaan dari tahun ke tahun. MFM merupakan salah satu turunan dari bentuk Medium Density Fibreboard (MDF), tetapi dengan keunggulan berupa tambahan lapisan laminasi melamin di permukaannya. Tambahan laminasi ini tidak sekedar menambah nilai estetika, tetapi juga meningkatkan kegunaan dan ketahanannya. Oleh karena itu, tidak heran bila dari waktu ke waktu permintaan pasar akan MFM terus berkembang dibandingkan alternatif material furnitur lain. Hal ini mengingat dengan MFM, pengguna tidak perlu mengorbankan keunggulan tampilan demi kegunaan dan daya tahan, maupun sebaliknya.
Per awal tahun 2023 sendiri, papan fiber mengalami tren kenaikan permintaan. Diyakini bahwa penyebab minat pasar yang berkembang ini adalah karena papar fiber jenis baru yang terlapisi melamin semakin diterima dan dipercaya masyarakat sebagai all-in-one solution. Hal ini karena kelebihan yang ditawarkan MFM seperti ketahanan lebih baikterhadap kelembapan dan sekaligus memungkinkan papan fiber yang tadinya dianggap lebih lemah dan mudah rusak, sekarang justru mampu menahan beban besar dan digunakan untuk aktivitas berat. Tidak heran bila kehadiran MFM sebagai inovasi lanjutan dari MDF ini semakin memudahkan pembangunan konstruksi dan industri furnitur ke depannya.
Meningkatnya permintaan pasar akan MFM tidak hanya dikarenakan superioritas kualitas yang ditawarkannya dibandingkan material kayu lain, tetapi juga dikarenakan faktor lain. Dengan memanfaatkan sisa serbuk potongan kayu sebagai bahan utamanya, menjadikan produksi MFM lebih efektif secara biaya di mana MFM tidak hanya lebih murah bagi konsumen untuk didapatkan pada saat pertama membeli, tetapi lapisan melamin di atasnya juga menyederhanakan perawatan yang MFM butuhkan selama penggunaannya nanti. Selain itu, lapisan melamin juga membuat produsen semakin mudah untuk mengimplementasikan berbagai desain di atasnya, sehingga MFM dapat diproduksi dengan berbagai warna, pola, tekstur, dan bahkan dibuat semirip mungkin dengan hasil akhir menyerupai material lain. Keserbagunaan dalam desain ini menjadi solusi bagi calon konsumen yang ingin menghadirkan kesan penggunaan material mahal, tetapi memiliki keterbatasan biaya.
Kemajuan yang dialami oleh pasar permintaan papan fiber ini bukan berarti tidak pernah menemui kesulitannya. Diketahui di awal tahun 2020 hingga pertengahan 2022, tepatnya ketika pandemi COVID-19 berlangsung, produsenpapan fiber cukup mengalami beberapa kerugian. Terhalangnya proses produksi akibat larangan kontak fisik dan berbagai peraturan yang membatasi pengiriman distribusi produk selain barang-barang keperluan medis menjadikan aktivitas manufaktur dan penjualan papan fiber pun terhambat. Selain itu, turunnya daya beli masyarakat serta kebijakan pembatasan kontak fisik menjadikan permintaan MFM untuk konstruksi bangunan maupun pembelian dan pembuatan furnitur menurun drastis.
Baca selanjutnya Keunggulan Melamin : Panduan Perawatan untuk Memperpanjang Pemakaian Melamine-Faced MDF (MFM)
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat terlihat bagaimana MFM semakin disukai oleh masyarakat untuk diikutsertakan dalam pembangunan areanya karena berbagai kelebihan yang ditawarkannya. Tren pasar yang mulai membaik sejak masuk dalam tahap pemulihan pasca pandemi COVID-19 juga berdampak positif bagi pasar papan fiber. Diperkirakan bahwa pertumbuhan permintaan akan papan fiber terkhususnya yang dilapisi melamin atau MFM ini akan terus melonjak dari awal 2023 hingga setidaknya 10 tahun mendatang atau sampai tahun 2030an. Oleh karena itu, papan fiber berlapiskan melamin atau MFM merupakan pilihan tepat bagi anda yang sekarang sedang membangun maupun memilih material furnitur terbaik untuk area anda.
Jika anda mencari MFM dengan kualitas terbaik untuk kebutuhan area anda, silahkan kunjungi buatan kami di PT. Sumatera Prima Fibreboard (www.spf.co.id).
Comentarios