top of page
Agnes Gianni

Mengenal Film PET dan Proses Pembuatannya

Ketika membolak-balikkan botol, mungkin Anda melihat sebuah simbol berbentuk segitiga yang terletak pada bagian bawah botol. Jika Anda melihat huruf P, E, dan T bersamaan dengan sebuah angka pada bagian tengah segitiga maka besar kemungkinan bahwa botol tersebut terbuat dari polietilena tereftalat atau PET. 


Bagaimana caranya material transparan ini berubah dari pelet-pelet kecil menjadi kemasan transparan yang ringan namun kokoh ini? Artikel ini akan memberikan penjabaran singkat mengenai proses pembuatan film PET hingga menjadi botol kemasan yang sering kita jumpai.


Areta, produk film BOPET milik Argha

Areta, produk film BOPET milik Argha


Transformasi Chip Menjadi Film

Film PET diperoleh dengan menggabungkan monomer asam tereftalat (PTA) yang dimurnikan dan etilena glikol (EG) melalui proses perengkahan minyak mentah. Dalam proses pencampurannya, PTA dan EG saling bertautan untuk membentuk rantai panjang yang kemudian dikenal sebagai proses polimerisasi. 


‘Chip’ yang berhasil terbentuk akan dimasukkan ke dalam mesin ekstruder yang akan memanaskan dan melelehkan PET. Hasil lelehan ini kemudian disalurkan ke dalam gulungan dingin yang akan memadamkannya hingga masuk ke dalam keadaan amorf, yakni kondisi di mana atom dan molekul PET tidak tersusun dalam pola kisi yang pasti. 


Mesin peregang film kemasan

Dokumentasi PT Argha Karya Prima Industry Tbk


Orientasi Biaksial: Memperkokoh Lapisan Film PET

Setelah berhasil didinginkan, karakter fisik dari film PET kemudian diperkuat dengan meregangkannya menggunakan teknik orientasi biaksial. Proses ini dapat dilakukan dengan dua cara, yakni secara serentak atau secara berurutan. 


Umumnya, proses orientasi biaksial dilakukan secara berurutan di mana film PET pertama kali diregangkan ke arah laju mesin menggunakan rol yang dipanaskan. Kemudian, film akan ditarik ke arah melintang, misalnya 90° melintang dari arah mesin, di dalam sebuah oven panas. Rasio peregangan biasanya dilakukan sekitar 3 hingga 4 pada arah mesin dan arah melintang. 


Seusai proses peregangan, film dipanaskan menggunakan tekanan tinggi dalam oven bersuhu 200°C. Orientasi biaksial akan memperkuat komposisi fisik dari film tanpa mengurangi fleksibilitasnya. Berkat proses ini pula maka kristalit yang terbentuk dalam film PET memiliki ukuran yang lebih kecil dari panjang gelombang cahaya dan tumbuh berdekatan dengan satu sama lain. Inilah yang membuat film PET begitu jernih dan transparan. 



Perkembangan teknologi manufaktur dan kemasan dapat membawa kontribusi yang signifikan terhadap status quo film PET sebagai bahan yang aman untuk berbagai macam produk, fleksibel, serta memiliki ketahanan yang lama. Sebagai produsen kemasan fleksibel terdepan di Asia Tenggara, Argha secara konsisten menghasilkan film kemasan yang higienis dan berkualitas tinggi. Jika Anda tertarik untuk menggunakan film PET untuk mengemas produk Anda, kunjungi PT Argha Karya Prima Industry Tbk (https://arghakarya.com).


Comments


bottom of page