top of page
Writer's pictureMichelle Natania

Penggunaan Marmer dalam Arsitektur Dunia : Peradaban Romawi

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagai batu alam, tingkat permintaan pasar akan marmer cenderung stabil dan bahkan meningkat akhir-akhir ini. Dengan polanya yang beraneka ragam dan warna yang indah, banyak orang yang menginginkan agar huniannya dihiasi oleh marmer untuk menambah kesan mewah dan elegan. Sejak lama, marmer telah menjadi pilihan utama untuk dekorasi arsitektur mewah kalangan menengah atas sebagai cara untuk menunjukkan status sosial dan kekuasaan. Bukan di Indonesia, batu marmer justru telah jauh lebih lama digunakan di wilayah lain dunia, khususnya di Benua Eropa.



Awal Penggunaan Marmer dalam Peradaban Romawi


Penggunaan marmer di Eropa dapat dikilas jauh sejak masa peradaban Kekaisaran Romawi. Penggunaan batu alam jenis ini berkontribusi penting pada ciri khas dan perkembangan arsitektur di Roma dan kemudian mempengaruhi dunia. Tidak hanya sebagai penanda tingkat kekayaan dan kemakmuran komunitas penggunanya, kegiatan distribusi dan perdagangannya juga sangat penting karena berdampak pada peningkatan ekonomi bisnis masyarakat sekitar. Sejak sekitar abad ke-1 SM (Sebelum Masehi), Kekaisaran Romawi mulai mengadakan ekspansi teritorial dan konsolidasi untuk melakukan penambangan batu marmer dari Pegunungan Carrara yang terletak di wilayah Tuscany Utara, Italia. Motif marmer yang dihasilkan dari pegunungan ini khas, yakni berwarna putih keabu-abuan sehingga sering juga disebut sebagai emas putih akibat permintaannya yang tinggi sehingga menjadikannya salah satu batu paling berharga dan dicari di dunia.


Baca selanjutnya mengenai Cara Batu Marmer Diperoleh dan Diproses



Akselerasi Pengaruh Marmer dalam Arsitektur Romawi


Berabad-abad setelahnya, marmer pun bertahan dan semakin gencar secara bertahap diperkenalkan untuk digunakan dalam pembangunan. Penggunaannya lebih masif dan tidak lagi terbatas untuk hunian pribadi masyarakat Romawi kelas atas seperti istana, tetapi juga mulai diaplikasikan untuk bangunan bagi masyarakat umum, seperti untuk interior kuil dan gereja. Bangunan-bangunan di Peradaban Romawi yang tadinya terbuat dari bebatuan lokal berjenis tufa dan batu kapur pun mulai direkonstruksi ulang atau dilapisi dengan batu marmer, sehingga kota Roma pun berubah dari yang tadinya berwarna kusam dengan paduan warna infrastruktur hitam-putih, menjadi lebih bervariasi.


Marmer dalam Karya Seni


Seniman seperti Michaelangelo yang berjasa di era Pencerahan pun sering kali menghasilkan karya patung pahatan yang terkenal dan melegenda, dinamakan La Pietà (kiri) dan Statue of David (kanan), hasil dari bongkahan batu marmer tipe Carrara pilihannya sendiri.


Foto bersumber dari wikipedia (kiri) dan art in context (kanan).


Marmer Eksotik


Tidak hanya batu marmer berwarna netral seperti putih dan abu-abu, masyarakat Romawi juga memiliki ketertarikan terhadap marmer yang kaya akan warna, atau lebih sering disebut sebagai marmer eksotik. Di masa tersebut, kalangan yang menggunakan marmer ini terbatas hanya pada para penguasa, pejabat kerajaan dan orang terpandang saja. Marmer eksotis yang kaya warna dengan pola mozaik unik ini digunakan untuk melapisi lantai dan dinding, dibentuk menjadi patung-patung, serta air mancur. Tidak tanggung-tanggung, para kalangan bangsawan Romawi demi mendapatkan marmer bermotif eksotik rela mendatangkannya jauh-jauh dari pertambangan yang terletak di Mesir.




Dapat disimpulkan bahwa Peradaban Romawi berkontribusi besar dalam memperkenalkan dan memasifkan penggunaan marmer dalam arsitektur serta karya seni ke dunia. Minatnya yang tinggi terhadap keindahan motif marmer serta simbolisme kemakmuran yang ditunjukannya menjadikan masyarakat Romawi mempercayai marmer untuk digunakan dalam berbagai penggunaan. Akhirnya, batu alam berbagai pola dan motif ini tidak hanya terkenal untuk diaplikasikan bagi hunian kaum bangsawan saja, tetapi juga untuk pembangunan fasilitas umum dan bahkan dekorasi berupa pahatan patung. Ketika penggunaan marmer sudah sampai pengaruhnya ke arsitektur Indonesia, pemenuhan suplai akan batu alam berbagai pola ini disanggupi salah satunya oleh PT. Intinusa Selareksa Tbk., yang siap memastikan ketersediaan marmer dengan berbagai motif dan hasil akhir, dengan kualitas bersaing dan mumpuni.


Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai informasi ketersediaan dan pilihan berbagai jenis marmer yang berkualitas untuk keperluan anda, silahkan kunjungi website kami di sini.




Comments


bottom of page