Rumah modern memiliki ragam desain yang memaksimalkan luas tanah maupun ruang vertikal untuk membuat penghuninya merasa nyaman selagi berada di rumah. Split level merupakan salah satu strategi untuk memanfaatkan luas tanah dan ruang vertikal yang tersedia. Penggunaan split level menjadi sebuah solusi tepat guna untuk mengatasi keterbatasan ruang saat membangun rumah di perkotaan.
Nah, apa sebenarnya desain split level itu? Bagaimana caranya ia dapat memaksimalkan ruang yang tersedia untuk hunian dengan luas tanah terbatas di daerah kota?
Hamza Al / Freepik
Mengenal Konsep Desain Split Level
Konsep split level sendiri mengacu pada hunian yang memiliki lantai menggantung, atau saling berkesinambungan. Ketinggian lantai pada rumah split level umumnya hanya setengah dari ketinggian tangga biasa atau sekitar 1,5 meter dari lantai dasar.
Pembagian area ini dilakukan untuk membagi fungsi ruang horizontal dan vertikal dari rumah sehingga dapat dikaryakan untuk dua atau lebih fungsi. Split level juga dapat dilakukan dengan membagi tinggi ruang lantai dasar menjadi dua area dengan membentuk ruangan yang “menggantung” setelah menaiki beberapa anak tangga.
Selain fungsional, desain split level juga dapat menambah kesan dinamis pada hunian manapun. Anda dapat meningkatkan sistem pencahayaan natural dan mengatur sirkulasi udara dalam rumah dengan menggunakan konsep ini. Konsep ini memberikan ilusi seolah Anda sedang berada di lantai kedua, meskipun sebenarnya Anda masih berdiri di lantai yang sama.
Memperluas Ilusi Ruangan dengan Kayu
Membangun desain split level tidak mudah untuk dilakukan. Anda memerlukan strategi yang ciamik serta konsultasi mendalam dengan arsitek Anda agar strukturnya kokoh dan areanya fungsional. Karena ruangannya terbatas, Anda juga dapat menyiasati desain ini dengan membangun ilusi ruang luas menggunakan bahan yang senada, seperti kayu.
Bahan kayu memberikan kesan bersih dan harmonis dalam interior manapun yang menggunakannya. Penggunaan kayu pada interior dengan konsep split level dapat memanjakan mata siapapun, seolah ruangan terlihat tinggi dan luas. Kayu juga tergolong mudah untuk dibersihkan dan dirawat sehingga Anda tidak perlu khawatir..
Dalam desain split level, kayu dapat digunakan sebagai wall panel yang menghiasi ruangan dari langit-langit hingga lantai sehingga terlihat harmonis. Kayu juga dapat digunakan pada dinding yang memisahkan lantai dasar dengan lantai “menggantung” untuk memberikan finish yang ciamik.
Alternatif lain adalah dengan membangun kabinet di bawah tangga atau area tangga sebagai area penyimpanan tersembunyi. Dengan begitu Anda dapat memanfaatkan semua ruang yang ada dengan sebaik mungkin, bahkan dalam rumah berukuran minimalis sekalipun.
Selain menggunakan solid wood, Anda juga dapat menggunakan melamine-faced MDF (MFM) dari PT Sumatera Prima Fibreboard untuk mendapatkan variasi tekstur dan warna kayu yang lebih variatif. MFM memiliki lapisan melamin yang sudah merekat sempurna dengan papan MDF di bawahnya, sehingga Anda tak lagi khawatir kertas pelapis akan mengelupas atau melengkung ketika sedang digunakan. Papan MFM juga ideal bagi Anda yang menginginkan tampilan kayu yang ciamik tanpa perlu menghabiskan banyak biaya yang tidak perlu untuk membangun desain impian Anda.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai papan MFM serta aplikasi terbaiknya pada rumah dengan desain split level, hubungi PT Sumatera Prima Fibreboard (www.spf.co.id).
Comments